Trading forex adalah aktivitas yang penuh risiko. Begitu Anda sudah terjun ke dunia forex, Anda berpartisipasi dalam sebuah pasar yang sangat likuid dan dinamis. Untuk mendapatkan keuntungan, Anda pun perlu menggunakan uang sungguhan dan memahami bahwa ada potensi untuk mengalami kerugian.
Memilih broker yang teregulasi dapat membantu mengurangi risiko terkait dengan keamanan trading. Broker teregulasi artinya operasional broker tersebut diawasi langsung oleh badan regulator. Beberapa regulator besar dunia bahkan menerapkan aturan yang ketat sehingga hampir tidak ada ruang bagi broker forex untuk berbuat curang. Risiko uang dibawa lari oleh broker pun semakin minim.
Selain itu, ada beberapa alasan lagi mengapa Anda harus trading di broker forex yang memiliki regulasi, yaitu seperti berikut:
- Modal trading terlindungi
- Transparansi tinggi
- Terhindar dari risiko scam
- Membantu mengatasi masalah
Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
1. Modal Trading Terlindungi
Salah satu keuntungan utama dari trading dengan broker yang teregulasi adalah aturan ketat yang mengharuskan mereka menyimpan dana klien secara terpisah dari dana operasional perusahaan. Artinya, dana Anda sebagai trader akan disimpan dalam rekening khusus (segregated account) yang terpisah dari aset dan dana milik broker itu sendiri.
Dengan menjaga dana klien secara terpisah, broker teregulasi memastikan bahwa dana trader tidak akan digunakan untuk keperluan operasional atau investasi internal broker. Ini adalah langkah penting untuk melindungi dana trader dalam situasi apapun, termasuk jika broker mengalami masalah keuangan, misalnya, dalam ketika broker mengalami kebangkrutan.
Segregated account sendiri telah diatur oleh pengawas forex di banyak yurisdiksi. FCA di Inggris menetapkan aturan terkait segregated account di bawah Client Assets Sourcebook (CASS) 5.5 yang juga mencakup persyaratan organisasi, metodologi segregasi, catatan dan rekonsiliasi, serta pengakuan trust.
CySEC di Siprus juga mengatur perusahaan di yurisdiksinya untuk menerapkan segregated account. Undang-Undang CySEC Bagian 18 (2)(j) menjelaskan bahwa sebuah CIF (Cyprus Investment Firm) harus membuat pengaturan yang memadai untuk melindungi hak dan dana klien untuk mencegah penggunaan dana klien untuk kepentingan perusahaan sendiri.
See also:
2. Transparansi Tinggi
Transparansi adalah prinsip penting dalam konteks trading forex. Broker teregulasi selalu menawarkan transparansi yang tinggi dalam operasi bisnis mereka. Hal ini terkait dengan kepatuhan broker terhadap standar transparansi ketat yang ditetapkan oleh badan regulator.
Salah satu aspek utama dari transparansi adalah penyediaan informasi yang jelas dan terperinci kepada klien tentang biaya, risiko, dan kondisi perdagangan.
Transparansi biaya dapat meliputi kejelasan spread, komisi, swap, dan biaya-biaya trading lainnya. Dengan kejelasan informasi ini, trader dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang strategi trading sekaligus menghindari biaya tersembunyi yang dapat memengaruhi akumulasi profit.
Selain itu, broker yang teregulasi juga harus memberikan informasi yang jelas tentang risiko terkait trading forex itu sendiri, termasuk volatilitas pasar, potensi kerugian, dan faktor risiko lainnya yang perlu dipertimbangkan oleh trader.
Broker teregulasi yang bonafide juga sering memberikan layanan edukasi gratis untuk memfasilitasi trader pemula. Layanan edukasi ini bisa berupa webinar, e-book, live trading, dan sebagainya.
Kemudian, transparansi broker terkait kondisi trading adalah hal-hal yang menyangkut aturan perdagangan, ukuran kontrak, dan persyaratan margin. Ini membantu para trader untuk memahami dengan jelas bagaimana perdagangan dilakukan dengan broker tersebut.
See also:
3. Terhindar dari Risiko Scam
Broker yang teregulasi diwajibkan untuk mematuhi semua aturan dan peraturan yang ditetapkan oleh badan regulator. Hal ini mencakup pelaporan rutin kegiatan operasional, kepatuhan terhadap prinsip-prinsip anti-pencucian uang (AML), dan memastikan data klien terlindungi.
Dengan menjaga kepatuhan terhadap hukum, broker dapat memastikan bahwa operasi mereka berada dalam batas-batas yang sesuai dengan standar industri dan tidak melanggar hukum yang berlaku. Hal tersebut tidak dapat Anda temukan pada broker tanpa regulasi.
Broker yang tidak terdaftar di satu badan regulator tertentu jelas lebih bebas dalam menjalankan bisnisnya. Tidak ada aturan yang perlu dipatuhinya dan tidak ada payung hukum yang mengikatnya. Peluang mereka melakukan scam pada trader pun lebih besar.
Salah satu contoh kasus nyata dari broker scam tanpa regulasi adalah kasus broker MFX (Masterforex) pada tahun 2015 dan 2016. Mula-mula, IFSC Belize selaku regulator forex menyatakan bahwa MFX Broker tidak lagi memiliki lisensi dan memperingatkan semua trader untuk berhati-hati.
Namun, pihak MFX mengklaim ini hanya sementara dan mereka masih akan diregulasi di Belize dengan nama yang berbeda, yaitu Master Services. Namun, Master Services ternyata tidak terdaftar sebagai broker yang berlisensi di bawah IFSC.
Pada Juni-Juli 2016, trader mulai mengalami kesulitan withdrawal di MFX Broker. Beberapa trader memang masih bisa menarik uang mereka, tetapi memakan waktu yang sangat lama.
MFX kemudian dituduh sebagai broker scam. Alih-alih menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, MFX Broker justru menyalahkan para IB, penyedia layanan pembayaran, dan exchanger.
Kasus MFX pun menjadi pembelajaran berharga bahwa regulasi broker memang penting. Trader pun harus mengonfirmasi ulang regulasi broker dan tidak percaya begitu saja pada klaim broker.
4. Membantu Mengatasi Masalah Trader
Broker teregulasi biasanya memiliki customer service yang bagus dan responsif. Fungsi customer service adalah untuk menerima keluhan, pertanyaan, atau membantu menangani apapun masalah trader. Umumnya, customer service tersedia 24/5 dari Senin-Jumat. Trader dapat menghubungi agen CS melalui live chat di website broker, email, atau lewat media sosial seperti WhatsApp, Telegram, dan Line apabila tersedia.
Meskipun ketersediaan CS tidak diatur secara langsung oleh badan regulator, broker yang teregulasi cenderung memiliki standar yang lebih tinggi dalam menyediakan layanan pelanggan yang baik sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mematuhi persyaratan regulasi dan menjaga kepercayaan trader.
See also:Mengapa Anda Harus Memilih Broker Forex dengan Regulasi Tingkat Atas?
Daftar Badan Regulator Dunia dan Tingkat Keketatannya
Seperti yang sempat disinggung di atas, ada banyak badan regulator yang mengatur operasional broker forex. Namun, perlu Anda ketahui bahwa setiap regulator punya kebijakannya masing-masing. Ada yang sangat ketat terkait peraturannya, ada pula yang lebih longgar.
Apabila dikelompokkan, ada tiga kasta atau tingkatan badan regulator, yakni seperti berikut ini:
- Regulator Kasta Atas
Peraturan yang ditetapkan untuk broker sangat ketat sehingga proses pengajuan lisensi pun cukup panjang. Badan-badan regulator yang termasuk dalam kasta ini dijamin menjalankan tugasnya dengan baik dan memonitor secara berkala. Sangat kecil kemungkinan broker untuk berbuat curang jika teregulasi badan pengawas kasta atas ini. Jika suatu hari broker bangkrut, badan regulator kelas atas telah menyediakan sistem yang memungkinkan sebagian, bahkan seluruh dana trader untuk dikembalikan. - Regulator Kasta Menengah
Persyaratan lisensi dan monitor di badan regulator kasta menengah cenderung lebih longgar. Jaminan keamanannya pun kurang. Badan-badan pengawas yang tergolong dalam kasta ini dapat mengawasi operasional broker dan memastikan broker tersebut bukan broker scam. Namun, jika broker bangkrut, regulator kasta menengah tidak bisa menjamin pengembalian dana trader. - Regulator Offshore
Kasta ini dianggap paling longgar dibanding lainnya. Jika suatu broker mengklaim dirinya teregulasi, tetapi ternyata lokasinya di offshore, maka dapat dikatakan broker tersebut sama saja dengan tidak teregulasi. Regulator offshore hanya bisa menjamin keberadaan perusahaan broker, tetapi tidak mengawasi dengan ketat. Andaikata broker bangkrut atau melarikan dana klien, regulator offshore tidak bisa menjamin uang kembali.
Berdasarkan penggolongan tersebut, di bawah ini adalah tabel beberapa regulator forex dunia beserta tingkatan kastanya.
Regulator | Lokasi | Tingkat Keketatan |
NFA (National Firearms Act) |
Amerika Serikat | Kasta Atas |
CFTC (Commodity Futures Trading Commission) |
Amerika Serikat | Kasta Atas |
BaFIN (Federal Financial Supervisory Authority) |
Jerman | Kasta Atas |
FINMA (Swiss Financial Market Supervisory Authority) |
Swiss | Kasta Atas |
JFSA (Japan Financial Service Agency) |
Jepang | Kasta Atas |
FCA (Financial Conduct Authority) |
Inggris | Kasta Atas |
ASIC (Australian Securities and Investment Commission) |
Australia | Kasta Atas |
Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) |
Indonesia | Kasta Menengah |
FMA (Financial Market Authority) |
Selandia Baru | Kasta Menengah |
FSP (Financial Service Provider) |
Selandia Baru | Kasta Menengah |
AMF (Autorite des marches financiers) |
Perancis | Kasta Menengah |
CONSOB (Commissione Nazionale per le Societ e la Borsa) |
Italia | Kasta Menengah |
MFSA (Malta Financial Service Authority) |
Malta | Kasta Menengah |
CySEC (Cyprus Securities and Exchange Commission) |
Siprus | Kasta Menengah |
FSC (Financial Service Commission) |
Gibraltar | Kasta Menengah |
IFSC (International Financial Services Commission) |
Belize | Offshore |
FSA (SVG) (Financial Service Authority) |
St. Vincent and the Grenadines | Offshore |
FSA (Seychelles) (Financial Service Authority) |
Seychelles | Offshore |
FSC (BVI) (Financial Service Commission) |
British Virgin Island | Offshore |
See also:
Kesimpulan
Sampai sini dapat disimpulkan bahwa regulasi broker forex sangat penting. Sama seperti ketika Anda membeli ponsel baru, Anda pasti lebih suka jika ponsel tersebut bergaransi. Ketika Anda membeli ponsel baru yang bergaransi, Anda memiliki perlindungan dan jaminan bahwa ponsel tersebut telah melewati sejumlah standar kualitas dan keamanan tertentu.
Demikian pula, ketika Anda memilih broker forex yang teregulasi, Anda mendapatkan perlindungan dan keamanan yang serupa untuk dana dan transaksi Anda. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, regulasi broker forex memastikan bahwa broker mematuhi standar yang ditetapkan oleh badan pengawas keuangan.
Hal ini mencakup praktik broker yang adil, transparansi, pengelolaan dana yang aman, dan penanganan keluhan trader. Dengan memilih broker forex yang teregulasi, Anda memiliki keyakinan bahwa broker tersebut telah melewati proses pengawasan yang ketat dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menjaga kepentingan Anda sebagai trader.