Pakar FBS Menganalisis Implikasi Kripto dari Penurunan Suku Bunga AS

Broker forex FBS dengan reputasi kuat yang dibangun selama lebih dari 15 tahun, terus berkembang dengan menawarkan lingkungan trading yang aman dan transparan. Dengan lebih dari 27 juta trader dan 700,000 mitra, broker ini telah memantapkan dirinya sebagai pemimpin di pasar, dengan volume trading tahunan sebesar $8.9 triliun.

Dalam berita broker forex baru-baru ini, broker forex FBS merilis laporan mendalam yang menganalisis bagaimana perubahan suku bunga AS berdampak pada pasar mata uang kripto, khususnya Bitcoin.

Studi ini menyoroti peran penting kebijakan moneter Federal Reserve dalam mempengaruhi dinamika aset digital. Misalnya, pada tahun 2020, ketika The Fed memangkas suku bunga, Bitcoin melonjak hingga 1600%. Suku bunga yang lebih rendah membuat pinjaman menjadi lebih murah dan mendorong investor menjauh dari aset tradisional seperti obligasi, menjadikan Bitcoin sebagai alternatif yang populer dan lindung nilai terhadap inflasi.

Namun, keadaan berbalik pada tahun 2022 ketika suku bunga naik, menyebabkan harga Bitcoin turun 65%. Dengan suku bunga yang lebih tinggi, likuiditas di pasar mengering, dan investor beralih kembali ke investasi yang lebih aman dan lebih tradisional seperti aset pendapatan tetap. Pergeseran ini telah mengurangi daya tarik Bitcoin dan mata uang kripto lainnya karena aset spekulatif menjadi kurang menarik dibandingkan dengan opsi yang lebih stabil.

Dalam laporannya, broker multi aset ini juga mencatat bahwa, di luar suku bunga, faktor-faktor lain seperti regulasi, likuiditas pasar, dan keterlibatan institusional akan membentuk masa depan cryptocurrency. Dengan potensi penurunan suku bunga di depan mata, FBS terus memantau bagaimana kebijakan ekonomi makro dapat berdampak pada pasar kripto, menawarkan wawasan yang berharga bagi para trader.

See also:

• Panduan Penarikan FBS melalui Bank Lokal Indonesia (BCA, Mandiri, BNI)
• FBS Menawarkan Spesial Gift Box Hanya Dengan Deposit $100